Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu maka Ia
akan meluruskan jalanmu _ ay.5-6.
Hal yang sulit bagi seseorang untuk menaruh harapannya
kepada orang kalau ia sendiri melihat dirinya mampu menangani apapun itu. Tapi
dalam hubungan Tuhan apakah kita akan bersikap yang sama? Hari ini boleh
kembali diingatkan firman Tuhan akan hal ini. Supaya Tuhan hadir meluruskan
jalan kita maka pertama-tama kita akan akui dalam segala laku: artinya dalam
segala tindak tanduk kita, tidak ada pengecualian dalam melibatkan peran dan
kehadiran Allah. Apakah hal yang suka maupun duka. Percaya sepenuhnya kepada-Nya,
disini Tuhan meminta keseriusan sepenuhnya dari anak-anak-Nya, tidak
setengah-tengah tapi full. Supaya ketika hal ini dilakukan maka godaan untuk
mengandalkan diri sendiri akan terhindar dari dalam diri.
Sdr, dalam hal apakah kita sering tergoda untuk tidak
melibatkan Tuhan hadir menolong kita? Sebenarnya ada begitu banyak, tidak hanya
untuk urusan yang kecil-kecil saja, tapi kadang kita juga melakukannya untuk
urusan yang besar, mengapa? Karena kesombongan kita bahwa kita mampu
mengatasinya. Sikap seperti inilah yang sering membuat Tuhan kecewa kepada
kita. Dan apakah Tuhan akan berkata kepada kita bahwa Ia menyesal membuat kita
ada dalam dunia ini? Bisa saja dan kenapa tidak.
Karena itu mari dalam hidup kita untuk tidak lagi
mengecewakan Tuhan karena lebih mengadalkan diri kita dari pada Dia, tapi kita
akan senantiasa percaya dengan sepenuh hati kita atas keputusan-keputusan yang
akan kita lakukan, atas segala tingkah laku kita.
Tuhan memberkati. Amin
Mohon di rubah ke dalam bahasa toraja
BalasHapus