18 Maret 2014
Latihan Diri
Sulit menghadapi situasi yang ketika hal tersebut bertentangan dengan
apa yang dilakukan dan tidak semua orang mampu akan hal itu. Karena itu
dibutuhkan sebuah keterampilan untuk bisa menyelesaikannya. Sama halnya yang di
hadapi Timotius ketika tidak bersama-sama lagi dengan Paulus dalam
pelayanannya. Itulah sebabnya Paulus memberi peringatan kepadanya bahwa di
waktu-waktu kemudian akan ada banyak tantangan yang akan dihadapinya, akan
banyak yang murtad. Karena itu Paulus banyak memberi nasehat kepada Timotius untuk
menjadi pelayan Kristus yang baik jika ia mengajarkan hal itu kepada sesama,
sambil menjauhi takhayul dan dongeng-dongeng nenek tua sambil melatih diri
beribadah supaya tidak direndahkan namun justru akan menjadi teladan. Bertekun
membaca kitab suci dan tidak lalai mempergunakan karunia Tuhan sambil mengawasi
diri dan ajarannya.
Sangat
penting untuk was-was karena iblis tidak pernah libur untuk menyerang pelayanan
dan orang-orang yang dilayani, saat ini banyak orang mejadi murtad karena gagal
mengasihi kebenaran dalam hidup mereka dan begitu kuatnya tantangan yang
dihadapi. Teruslah melatih diri dalam kesalehan karena jika hubungan dengan
Tuhan putus maka tidak akan ada yang berubah dalam hidup dan pelayanan, juga
peluang untuk menjadi orang-orang yang terkalahkan akan besar sekali kalau
tidak bertahan.
Saat
ini krisis tidak hanya disekitar urusan dapur, urusan saku/dompet tapi
belakangan ini krisis keteladan merajalela dalam kepemimpinan jemaat. Padahal
keteladanan merupakan salah satu syarat paling penting seorang pemimpin gereja.
Jadi ketika pemimpin gereja yang dalam hal ini pendeta, penatua dan diaken
sudah benar-benar melakukan nasehat rasul Paulus kepada Timotius tentang
kesetiaan, kekudusan dan ketekunan dalam kesalehan maka orang yang dilayani bisa
berkomentar bahwa “orang ini telah
menjalankan hidup saleh yang layak dicontoh”. Karena itu mari terus melatih
diri untuk berhikmat dalam menghadapi setiap tantangan yang ada dan yang paling
mendasar adalah miliki kerendahan hati dibawah kuasa firman dengan terus
menerus memperlajarinya. Sambil menghidupi apa yang diajarkan kepada orang lain
dengan praktek hidup kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar