Selasa, 10 September 2013

I Timotius 4:1-16


18 Maret 2014                        
Latihan Diri
Sulit menghadapi situasi yang ketika hal tersebut bertentangan dengan apa yang dilakukan dan tidak semua orang mampu akan hal itu. Karena itu dibutuhkan sebuah keterampilan untuk bisa menyelesaikannya. Sama halnya yang di hadapi Timotius ketika tidak bersama-sama lagi dengan Paulus dalam pelayanannya. Itulah sebabnya Paulus memberi peringatan kepadanya bahwa di waktu-waktu kemudian akan ada banyak tantangan yang akan dihadapinya, akan banyak yang murtad. Karena itu Paulus banyak memberi nasehat kepada Timotius untuk menjadi pelayan Kristus yang baik jika ia mengajarkan hal itu kepada sesama, sambil menjauhi takhayul dan dongeng-dongeng nenek tua sambil melatih diri beribadah supaya tidak direndahkan namun justru akan menjadi teladan. Bertekun membaca kitab suci dan tidak lalai mempergunakan karunia Tuhan sambil mengawasi diri dan ajarannya.
Sangat penting untuk was-was karena iblis tidak pernah libur untuk menyerang pelayanan dan orang-orang yang dilayani, saat ini banyak orang mejadi murtad karena gagal mengasihi kebenaran dalam hidup mereka dan begitu kuatnya tantangan yang dihadapi. Teruslah melatih diri dalam kesalehan karena jika hubungan dengan Tuhan putus maka tidak akan ada yang berubah dalam hidup dan pelayanan, juga peluang untuk menjadi orang-orang yang terkalahkan akan besar sekali kalau tidak bertahan.
Saat ini krisis tidak hanya disekitar urusan dapur, urusan saku/dompet tapi belakangan ini krisis keteladan merajalela dalam kepemimpinan jemaat. Padahal keteladanan merupakan salah satu syarat paling penting seorang pemimpin gereja. Jadi ketika pemimpin gereja yang dalam hal ini pendeta, penatua dan diaken sudah benar-benar melakukan nasehat rasul Paulus kepada Timotius tentang kesetiaan, kekudusan dan ketekunan dalam kesalehan maka orang yang dilayani bisa berkomentar bahwa “orang ini telah menjalankan hidup saleh yang layak dicontoh”. Karena itu mari terus melatih diri untuk berhikmat dalam menghadapi setiap tantangan yang ada dan yang paling mendasar adalah miliki kerendahan hati dibawah kuasa firman dengan terus menerus memperlajarinya. Sambil menghidupi apa yang diajarkan kepada orang lain dengan praktek hidup kudus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar